Republika
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti astronomi dan astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, menyatakan peristiwa Kamis dini hari nanti berpeluang menjadi salah satu gerhana bulan total terlama sepanjang sejarah. "Lamanya saat total sekitar 100 menit karena posisi bulan nanti dekat dengan pusat bayangan bumi," ujar Thomas.
Ia menjelaskan, lama gerhana bulan total memang bergantung pada pertama, jarak lintasan bulan terhadap pusat bayangan bumi, dan kedua, jarak bulan terhadap bumi.
Ia menjelaskan, lama gerhana bulan total memang bergantung pada pertama, jarak lintasan bulan terhadap pusat bayangan bumi, dan kedua, jarak bulan terhadap bumi.